-->
  • Jelajahi

    Copyright © TUTORIAL
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Find Us On Facebook

    Pemenang Ajang Kontes Via SMS, Adilkah ?

    Editor
    , 12.44 WIB
    Ajang pencarian bakat  dibeberapa stasiun televisi nasional di Indonesia masih banyak diselenggarakan sampai saat ini.
    Dan masyarakatpun sudah tidak asing lagi jika pemenang dari kontes pencarian bakat tersebut dihasilkan dari berapa tinggi SMS dukungan yang didapatkan oleh peserta kontes. 

    Lalu apa sebenarnya yang dihasilkan dari kontes tersebut ? Apakah murni pencarian bakat yang dimiliki peserta , apa hanya sekedar adu lomba banyak banyakan sms dukungan ?

    Kenapa juga kontes semacam ini masih sering diselenggarakan oleh beberapa stasiun televisi saat ini.

    Dari kesekian peserta kontes pencarian bakat tentu banyak yang memang pada dasarnya mempunyai bakat bagus atau suara bagus jika sebagai penyanyi.

    Maka dari itu, menurut awam pemenang dari sebuah kontes seperti ini adalah dinilai dari segi bakatnya atau suaranya dan bukan dari siapa yang mendapat SMS dukungan tertinggi.

    Lantas apa hubungannya antara bakat dan SMS jika seperti ini kejadiannya. 

    Biaya SMS dukungan untuk para peserta kontes pun tidak seperti biaya SMS pada umumnya yang berkisar 350 rupiah saja.

    Biaya SMS untuk dukungan peserta kontespun sangat mahal,  rata rata 2000 per satu kali SMS.

    Kenapa biaya SMS dukungan ini bisa sangat mahal jika dibandingkan dengan biaya SMS pada umumnya.

    Alasanya tidak lain adalah mencari keuntungan.
    Sebuah perusahaan didirikan tentu pada dasarnya bertujuan untuk mencari keuntungan. Apakah ada perusahaan yang mencari kerugian atau hanya untuk menghibur saja , tentu tidak ada jawabnya.

    Maka sudah barang tentu perusahaan akan membuat acara yang diselenggarakan bisa menghasilkan keuntungan.

    Contoh Kejanggalan dari cara seperti ini terjadi dan dirasakan oleh para pendukung Nopar Pradipta asal Pacitan  kontestan Bintang pantura 5 Indosiar yang tampil pada 27 Juli 2018.

    Pada awalnya nopar mendapat SMS dukungan  tertinggi sebelum tampil.
    Dan setelah tampilpun semua juri menekan tombol hijau yang artinya semua juri atau mentor suka dengan penampilan Nopar.
    Rata rata mentor memeberi komentar bagus, baik suara, tampilan dan aksinya.

    Namun setelah Poling SMS dukungan ditutup, Nopar mendapat SMS tidak aman atau diperingkat bawah.

    Kedua peserta yang tampil pada malam itu harus pulang atau tidak bisa lolos kebabak selanjutnya diantara keempat peserta yang lain.

    Selain perolehan SMS,  cara lain untuk bisa meloloskan peserta ke babak selanjutnya adalah berapa banyak mentor yang memilih.
    Disaat inilah Nopar tidak dipilih oleh inul daratista, padahal sebelumnya inul memilihnya.
    Dengan demikian nopar tidak bisa lolos kebabak selanjutnya , padahal tampilannya Bagus.

    Adilkah seseorang dengan tampilan bagus tapi tidak lolos hanya karena perolehan SMS yang rendah.
    Tentu jawabannya tidak adil, tapi apapun semua itu akan kalah dengan sistem perusahaan yang lebih mencari keuntungan ini dibandingan murni mencari bintang yang sesungguhnya.

    Keuntungan seperti apa yang didapat dari perusahaan yang menjalankan cara seperti ini?

    Kembali lagi ke SMS dukungan tadi.
    SMS ini dikenal dengan nama SMS Premium dan dibagi menjadi dua bagian.

    pertama adalah SMS premium on demand, yang berarti setiap orang (konsumen pengguna) akan mendapatkan layanan setiap kali konsumen mengirimkan SMS kepada operator dan content provider, sehingga layanan SMS premium on demand, akan aktif apabila konsumen mengirimkan setiap SMS-nya kepada sistem. Layanan SMS premium on demand umumnya digunakan untuk proses jajak pendapat, informasi umum, ajang pencarian bakat dan sejenisnya. 

    Kedua adalah premium subscription (berlangganan), berarti setiap orang (konsumen pengguna) harus mendaftarkan nomor kartu seluler pada sistem operator dan content provider dengan cara mengetik beberapa karakter kunci pendaftaran atau pembatalan. Seperti, ”REG”, ”UNREG”, ”ON”, dan ”OFF”.


    Dalam hal ini setidaknya ada tiga perusahaan yang saling bekerja sama.
    Pertama, Vendor atau operator selular seperti Simpati,  xl, dan lainnya.
    Kedua, CP ( Conten Provider).

    CP inilah yang menyediakan dan bertanggung jawab terhadap seluruh muatan dan data yang dikirim via SMS ke pelanggan. Sementara vendor tidak mengurusi soal isi sama sekali, hanya bertanggung jawab soal teknis mengirim.
    Seperti diketahui, tarif minimal yang dikenakan dalam SMS premium adalah Rp 2000,- Keuntungan dari biaya ini tidak sepenuhnya dinikmati oleh CP, namun juga oleh vendor. Perhitungannya dari Rp 2000,- itu, pihak vendor lebih dulu mengambil jatah sms umum. Misalnya Rp 350,- Sisanya kemudian dibagi dua oleh vendor dan CP.
    Ketiga, Perusahaan  penyelenggara 
    Setelah vendor mengambil jatah biaya SMS normalnya sekitar 300 an, dan sisanya akan dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu Vendor,CP dan Perusahaan penyelenggara.

    Bisa dibayangkan saja jika perusahaan mengambil misal nominal  setelah dibagi 3 bagian sekitar Rp500,
    Rp500 x 1000 oraang = 500.000
    Seribu orang bisa memberi keuntungan Rp500.000 untuk sekali kirim SMS saja.
    Padahal rata rata untuk mendukung peserta, biasanya tiap orang lebih dari sekali SMS.  Silahkan dikalikan sendiri.
    Untuk itulah kenapa, seperti yang kita ketahui bersama acara pencarian bakat dengan pemenang yang didapat dari SMS tertinggi sampai saat ini masih diadakan.
    Apa lagi kalau bukan hanya mencari keuntungan .

    GND

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    internet

    +